PRESIDEN Prabowo Subianto, melakukan kunjungan khusus ke kediaman Presiden Joko Widodo di Solo. Pertemuan yang berlangsung hangat ini menjadi sorotan publik karena menandai kesinambungan komunikasi antara dua tokoh penting dalam perjalanan politik Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo berbagi pengalaman seputar lawatannya ke sejumlah negara dalam beberapa waktu terakhir.
Kunjungan Prabowo ke berbagai negara seperti Tiongkok, Arab Saudi, Malaysia, hingga Jepang bukan hanya bentuk diplomasi sebagai Menteri Pertahanan, tetapi juga sebagai presiden terpilih yang tengah mempersiapkan transisi pemerintahan. Dalam pertemuan dengan Jokowi, Prabowo menyampaikan hasil-hasil strategis dari diplomasi luar negeri yang dilakukannya, termasuk potensi kerja sama ekonomi, investasi, dan pertahanan.
”Memang capek kita banyak keliling di luar negeri, tetapi hal-hal itu kadang-kadang harus ada pendekatan langsung, pendekatan personal, pribadi antara pemimpin-pemimpin sehingga mereka juga paham, dan mereka ada trust, ada kepercayaan, akhirnya lancar," ujar Presiden Prabowo kepada awak media usai bertemu mantan presiden Joko Widodo.
Dijelaskan Prabowo, kedatangannya adalah ntuk sowan dan membagikan beberapa hal kepada beliau (Joko Widodo), terutama menyangkut hubungan luar negeri yang sedang dibangun demi kesinambungan diplomasi.
Dikutip dari ANTARA, Joko Widodot tak segan memberikan sejumlah masukan berdasarkan pengalamannya selama satu dekade memimpin Indonesia. Keduanya juga sempat berdiskusi tentang tantangan global dan posisi strategis Indonesia di tengah dinamika geopolitik dunia.
Pertemuan ini sekaligus memperlihatkan hubungan baik antara Joko Widodo dan Prabowo yang kian erat sejak Pilpres 2019. Komunikasi intensif antara keduanya menjadi isyarat kuat akan pentingnya stabilitas politik menjelang pergantian pemerintahan.
Dengan kunjungan ini, Presiden tak hanya menunjukkan etika politik yang santun, tetapi juga menegaskan komitmennya untuk membangun pemerintahan yang inklusif dan meneruskan visi besar Indonesia Emas 2045.
Diplomasi yang berkelanjutan dan sinergi antara pemimpin lama dan baru diharapkan akan memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan baru di kancah internasional.
KOMENTAR ANDA